Jumat, 06 September 2013

Membuat Host Name Dan Router Pada Debian 5 :




1. Host Name
HostName digunakan untuk penamaan pada setiap computer dalam jaringan, agar memiliki nama mesin yang
berbeda. HostName tersebut memudahkan kita dalam membedakan setiap computer dalam jaringan, dibandingkan
menghafal setiap Ip Address yang berbentuk numerik. Pada system operasi Linux dan Windows, layanan tersebut berjalan pada protocol NetBIOS.
Secara otomatis, ketika kita meng-install system operasi Debian, kita akan ditanya terlebih dahulu tentang
pemberian nama HostName tersebut. Namun kita masih dapat merubah nama HostName tersebut, tanpa install ulang tentunya.

Buka dan edit file hosts berikut, dan tambahkan Ip Address pada baris kedua, kemudian domain, lalu hostname.
debian-server:/home/pudja# vim /etc/hosts
127.0.0.1 localhost
192.168.10.1 debian.edu debian-server
#. . .
File konfigurasi kedua adalah untuk HostName-nya sendiri.
debian-server:# nano /etc/hostname
debian-server

Atau untuk cara cepatnya, bisa menggunakan perintah echo.
debian-server:# echo “debian-server” > /etc/hostname
debian-server:# cat /etc/hostname
debian-server

Restart, agar nama HostName tersebut diaplikasikan langsung oleh system Debian.
debian-server:# /bin/hostname –F /etc/hostname
debian-server:# hostname
debian-server

2. Router (Gateway)
Debian juga dapat digunakan sebagai Router. NAT (Network Address Translation) digunakan untuk menghubungkan
antara jaringan local (LAN) dengan jaringan luar (WAN). Metode NAT ini hanya bekerja untuk “Routing Satu Arah”.
Atau kita juga dapat menggunakan metode IP Forwarding, untuk “Routing Dua Arah”.
Khusus Debian sebagai router, kita menggunakan topologi yang berbeda. Karena server Debian harus dihadapkan langsung dengan Internet.

2.1. Konfigurasi Ip Address
Untuk membuat Router, dibutuhkan setidaknya minimal dua Ethernet. Namun jika terpaksa, anda bisa
menggunakan metode Ip Alias. Jika belum ada, maka tambahkan terlebih dahulu.
debian-server:~# vim /etc/network/interfaces
# The LAN Interface
auto eth0
iface eth0 inet static
address 192.168.10.1 #sesuaikan untuk Ip Lokal
netmask 255.255.255.0
# The WAN Interface
auto eth1
iface eth1 inet static
address 119.2.40.22 #sesuaikan untuk Ip Public
netmask 255.255.255.252
gateway 119.2.40.21
debian-server:~# /etc/init.d/networking restart

2.2. Konfigurasi Ip Forward
Aktifkan IP FORWARDING, agar transfer data dapat berjalan antara dua jaringan yang berbeda. Ip Forwarding ini
berfungsi sama seperti halnya bridge. Namun dalam konsep ini, debian berfungsi menjadi router.
Gunakan cara cepatnya serperti berikut.
debian-server:~# echo “1” > /proc/sys/net/ipv4/ip_forward
Namun seperti cara cepat yang lain, konfigurasi di atas akan hilang ketika computer kita restart. Oleh karena itu kita
harus mengedit file sysctl.conf agar konfigurasi menjadi tetap.
debian-server:~# vim /etc/sysctl.conf
# Uncomment the next line to enable packet forwarding for IPv4
net.ipv4.ip_forward=1 #hilangkan “#” pada bagian ini
#. . .
debian-server:~# sysctl -p

2.3. Konfigurasi IpTables
Sedikit konfigurasi IPTABLES, untuk membuat jaringan local menjadi private (NAT).
debian-server:~# iptables –t nat –A POSTROUTING –s 192.168.10.0/24 -j MASQUERADE
debian-server:~# iptables-save > /etc/iptables
debian-server:~# echo “up command iptables-restore < /etc/iptables” >> /etc/network/interfaces

Selasa, 03 September 2013

About Server


1.PENGERTIAN SERVER 

Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server didukung dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar, juga dilengkapi dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan atau network operating system. Server juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya, seperti halnya berkas atau alat pencetak (printer), dan memberikan akses kepada workstation anggota jaringan.
Secara umum fungsi suatu komputer server adalah sebagai berikut: Server Aplikasi, server ini berfungsi untuk menyimpan aplikasi-aplikasi yang nantinya akan di akses dari komputer client. Misalnya aplikasi transaksi jual beli dan aplikasi lainnya yang jalan di intranet atau internet.
Server Proksi, biasanya digunakan untuk mengatur lalu lintas di jaringan melalui pengaturan proksi. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk mengkoneksikan komputer klien ke Internet.
Server Database, berfungsi untuk menyimpan data-data. Ada beberapa orang meletakkan data terpisah dari server aplikasinya, biasanya terinstal semacam Database management system, seperti oracle, MS SQL Server, MySQL dan sebagainya.
Server Game, server yang berfungsi menyediakan game online, sehingga kita bisa bermain di jaringan
Server Printer, berfungsi mengatur printer yang berjalan di jaringan. Web Server, yang berfungsi menyediakan konten website

2.Untuk macam – macam jenis server tersebut adalah sebagai berikut.
Fax Server
 Fax server digunakan untuk melayani servis fax bagi client. Dengan adanya server fax ini. Segala permintaan pengiriman fax maupun menerima fax akan melalui server fax ini. Server fax ini juga dilengkapi dengan modem yang mendukung fungsi fax.  
FTP Server
 Server ini mempunyai layanan protokol FTP. Artinya dengan adanya server FTP ini, segala permintaan FTP (FTP merupakan protokol untuk layanan transfer data) akan terlaksana.
Mail Server
 Mail server mempunyai peran untuk melayani client dalam hal mail (surat). Surat dalam hal ini, client bisa mengirimkan pesan ke client yang lain, yang dimana surat tersebut disimpan dalam server mail itu juga. Selain sebagai tempat untuk menyimpan surat, server mail juga menyediakan layanan pelengkap mail servis seperti web interface untuk memudahkan client menulis surat dan mengorganisir surat yang dipunya client.
Database Server
 Server database, seperti namanya. Server ini melayani servis bagi client yang membutuhkan layanan penyimpanan database. Dalam server database tersebut, bisa berisi ratusan ataupun ribuan database dari banyak user. Biasanya database tersebut dikelompokkan atau disimpan per user yang memakai layanan database tersebut. Agar tidak terjadinya pencurian data.
Proxy Server
 Proxy server, bisa digunakan untuk memperkuat security pada sebuah jaringan. Server ini bisa digunakan untuk memfilter permintaan servis masuk maupun keluar dari sebuah client. Dengan adanya proxy server ini, kita bisa memblock suatu IP agar bisa berkomunikasi misalnya.

3.Dynamic Host Configuration Protocol atau yang biasa dikenal dengan DHCP adalah layanan pemberian nomor IP secara otomatis yang diberikan kepada komputer-komputer yang membutuhkan.
Komputer yang memberikan IP kepada komputer yang meminta disebut dengan DHCP Server, sedangkan yang dipinjamkan sebuah nomor IP disebut dengan DHCP Client. Pada sistematis DHCP, Nomor IP yang diberikan kepada client tidaklah permanen artinya DHCP Server hanya meminjamkan nomor IP kepada Client dan apabila nomor tersebut sudah tidak diperlukan maka IP tersebut akan dikemabalikan kepada server.
Cara Kerja DHCP :
 DHCP menggunakan 4 tahapan proses untuk memberikan konfigurasi nomor IP. (Jika Client memiliki NIC lebih dari satu dan perlu no IP lebih dari satu maka proses DHCP dijalankan untuk setiap adaptor secara sendiri-sendiri) :
1. IP Least Request
 Client meminta nomor IP ke server (Broadcast mencari DHCP server).
2. IP Least Offer
 DHCP server (bisa satu atau lebih server jika memang ada 2 atau lebih DHCP server) yang mempunyai nomor IP, memberikan penawaran ke client
 tersebut.
3. IP Lease Selection
 Client memilih penawaran DHCP Server yang pertama diterima dan kembali melakukan broadcast dengan message menyetujui peminjaman tersebut kepada DHCP Server
4. IP Lease Acknowledge
 DHCP Server yang menang memberikan jawaban atas pesan tersebut berupa konfirmasi nomor IP dan informasi lain kepada Client dengan sebuah ACKnowledgment. Kemudian client melakukan inisialisasi dengan mengikat (binding) nomor IP tersebut dan client dapat bekerja pada jaringan tersebut. Sedangkan DHCP Server yang lain menarik tawarannya kembali.
Pengertian DNS (Domain Name System)
Domain Name System (DNS) merupakan sistem berbentuk database terdistribusi yang akan memetakan/mengkonversikan nama host/mesin/domain ke alamat IP (Internet Protocol) dan sebaliknya.
Struktur database DNS  berbentuk hierarki atau pohon yang memiliki beberapa cabang. Cabang-cabang ini mewakili domain, dan dapat berupa host, subdomain, ataupun top level domain.
Domain teratas adalah root. Domain ini diwakili oleh titik. Selanjutnya, domain yang terletak tepat di bawah root disebut top level domain. Beberapa contoh top level domain ini antara lain com, edu, gov, dan lain-lain. Turunan dari top level domain disebut subdomain. Domain yang terletak setelah top level domain adalah second level domain, dan domain yang berada di bawah second level domain disebut third level domain, begitu seterusnya

Mesin DNS bisa menggunakan Server OS Windows server yang dijadikan mesin DNS atau sebuah Server dengan OS Linux dengan menjalankan daemon seperti BIND (Berkeley Internet Name Domain) / DJBDNS yang sering digunakan, hampir 75 % implemetasi DNS menggunakan BIND.Ada tiga belas (13) root server utamayang disebar ke seluruh dunia dan dibagi-bagi untuk melayani area negara tertentu, generic Top Level Domain (gTLD) tertentu atau blok IP Address tertentu. Antara satu root server ini dengan yang lain saling terhubung dan saling memperbaharui datanya masing-masing (www.rootservers.org).Cara Kerja DNS (Domain Name System)
Secara sederhana cara kerja DNS bisa dilihat pada gambar berikut ini:

DNS menggunakan relasi client – server untuk resolusi nama. Pada saat client mencari satu host, maka ia akan mengirimkan query ke server DNS. Query adalah satu permintaan untuk resolusi nama yang dikirimkan ke server DNS.
Pada komputer Client, sebuah program aplikasi misalnya http, meminta pemetaan IP Address (forward lookup query). Sebuah program aplikasi pada host yang mengakses domain system disebut sebagai resolver, resolver menghubungi DNS server, yang biasa disebut name server.
Name server meng-cek ke local database, jika ditemukan, name server mengembalikan IP Address ke resolver jika tidak ditemukan akan meneruskan query tersebut ke name server  root server.
Terakhir barulah si client bisa secara langsung menghubungi sebuah website / server yang diminta dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh DNS server.
Jika permintaan tidak ada pada database,  name server akan menghubungi server root dan server lainnya dengan cara sebagai berikut :
Saat kita mengetikkan sebuah nama domain misalnya http://www. neon.cs.virginia.edu pada web browser,  maka aplikasi http (resolver) akan mengirimkan query ke Name Server DNS Server local atau DNS Server Internet Service Provider.
Awalnya name server akan menghubungi server root. Server root tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server edu.
Selanjutnya name server akan bertanya lagi pada server edu berpa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.  Server edu tidak mengetahui IP Address domain tersebut, ia hanya akan memberikan IP Address server virginia.edu.
Selanjutnya name server akan bertanya ke server virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan server virginia.edu hanya mengetahui dan memberikan jawaban berupa  IP Address server cs.virginia.edu
Selanjutnya name server akan bertanya ke server cs.virginia.edu tentang  IP Address neon.cs.virginia.edu. Dan barulah cs.virginia.edu mengetahui dan menjawab berapa IP Address domain neon.cs.virginia.edu.
Terakhir barulah computer client bisa secara langsung menghubungi domain neon.cs.virginia.edu dengan menggunakan IP Address yang diberikan oleh server cs.virginia.edu.
IP Address milik neon.cs.virginia.edu kemudian akan disimpan sementara oleh DNS server Anda untuk keperluan nanti. Proses ini disebut caching, yang berguna untuk mempercepat pencarian nama domain yang telah dikenalnya.